Rabu, 26 Mei 2010
"Oh, Ternyata Penulis Kisah Tarzan gak pernah ke Afrika"
Ungkapan penuh rasa heran ini terlontar dari sejumlah anak-anak pengunjung setia Taman Bacaan Anak Sholeh (TBAS) 'Fadhli' dan Perpustakaan Ummi Fadhilah, pada saat berdialog dengan rombongan panitia HUT Mahasurya ke-46.
Dalam dialog dengan yang dipandu oleh Khairul Fahmi, S.I.P, alumnus menwa yang kini berprofesi sebagai reporter dan Pimpinan Yayasan Ummi Fadhilah, Ibu Immarianis S.Pd M.Si., (biasa disapa "Uni Im" ), anak-anak pengunjung perpustakaan tersebut diajak untuk lebih mencintai budaya baca buku sebagai salah satu cara untuk menggapai sukses.
Pancingan-pancingan kreatif dilontarkan untuk menggugah rasa ingin tahu dari anak-anak tersebut, sehingga dialog dapat berlangsung dengan suasana gayeng dan riuh. Salah satunya adalah menyampaikan bahwa penulis sukses kisah Tarzan, yaitu Sir Edgar Rice Burroughs sebelum menulis kisah tersebut, ternyata tidak pernah sama sekali menginjak bumi Afrika. Sehingga kisah yang ditulis benar-benar merupakan rekaan berdasarkan literatur yang pernah ia baca.
Dari situ bisa disimpulkan bahwa budaya baca ternyata mampu memperkaya wawasan seseorang bahkan mendorong untuk berimajinasi lebih jauh dan menuangkannya dalam suatu cerita yang laris manis.
Motivasi semacam ini ternyata mampu membangkitkan minat lebih jauh dari anak-anak tersebut untuk dibuatkan program latihan menulis kecil-kecilan dengan dipandu oleh kakak-kakak dari menwa.
Kegiatan kunjungan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Bina Kreatifitas Sastra dan Pustaka yang diselenggarakan oleh Panitia HUT Mahasurya ke-46 sekaligus dimaksudkan sebagai upaya menjalin kemitraan antara Menwa Mahasurya dengan pengelola Taman Bacaan Anak Sholeh (TBAS) 'Fadhli' dan Perpustakaan Ummi Fadhilah dalam membina kesadaran bela negara melalui pendekatan kesejahteraan.
Adanya Taman Bacaan Anak Sholeh (TBAS) ‘Fadhli’ dan Perpustakaan Ummi Fadhilah tidak bisa lepas dari peranan Uni Im. Bermula dari keprihatinan melihat rendahnya minat baca anak-anak, terutama anak-anak yatim dan dhuafa di sekitar Pasar Genteng. Belum lagi minimnya pengetahuan umum yang dimiliki masyarakat. Di sisi lain buku merupakan barang mewah bagi masyarakat umum. Di tengah kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi seperti saat ini, buku merupakan sesuatu yang nyaris tidak pernah terfikirkan oleh masyarakat awam. Oleh karena itu beliau membuka Pustaka Pribadi Immarianis dan TBAS ‘Fadhli’ pada tanggal 17 Februari 2004, yang terbuka untuk umum. Koleksi pustaka dan taman baca tersebut merupakan koleksi pribadi dari Uni Im dan putra-putrinya.
Sasaran utama adanya lembaga sosial pendidikan ini adalah masyarakat umum, terutama masyarakat di sekitar Pasar Genteng. Bertempat di ruang tamu rumahnya di Jalan Genteng Dasir nomor 9 Surabaya, perpustakaan dan taman baca dijalankan secara sederhana. Karena keterbatasan tempat, kadangkala pengunjung anak-anak masuk ke kamar putra beliau. Pengelolaannya juga secara sederhana karena tidak ada petugas khusus yang mengurus perpustakaan dan taman bacaan tersebut.
Sampai saat ini, koleksi TBAS Fadhli mencapai lebih dari 500 judul buku. Ada buku ensiklopedi popular untuk anak,Ensiklopedi Bocah Muslim, Nabiku Idolaku dan berbagai buku pengetahuan lainnya Disamping itu juga ada buku-buku cerita terjemahan untuk anak seperti Bambi, karya-karya Sidney Sheldon, buku bergambar dan buku pelajaran untuk membantu anak anak dalam belajar. Sedangkan Perpustakaan Ummi Fadhilah memiliki lebih dari 700 judul buku. Meliputi buku-buku ke-Islaman, psikologi modern, pendidikan hingga buku ketrampilan. Beberapa diantaranya merupakan buku-buku Best Seller lokal maupun terjemahan.
Meskipun seiring perkembangan, tempat yang digunakan sebagai Perpustakaan & TBAS ‘Fadhli’ tidak memadai, sarana dan prasarana yang terbatas serta dana pengembangan dan perawatan yang kurang. Namun semua itu tidak meyurutkan langkah para pengelola untuk turut berperan dalam mencerdaskan masyarakat. Lebih banyak lagi info mengenai perpustakaan Ummi Fadhilah dapat diakses melalui http://ummifadhilah.infopanti.org/
Diharapkan dari kegiatan ini, maka akan dapat dicapai penguatan wacana publik dalam penggalian kreatifitas sastra dan pustaka, baik untuk kewirausahaan maupun penyediaan akses layanan pustaka bagi masyarakat serta memperluas akses hubungan di antara komponen pendukung pertahanan negara dalam menjalankan kemitraan strategis, utamanya bagi penyediaan layanan informasi yang bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat Jatim.
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
"Lan Fang Tampil Total"
Novelis dan penulis essay, Lan Fang, benar-benar mencurahkan seluruh kemampuannya dalam kegiatan "Bina Kreatifitas Sastra & Pustaka", pada hari Sabtu 22 Mei 2010, yang diselenggarakan oleh Satmenwa 816 Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag'45) Surabaya sebagai bagian dari Panitia HUT Mahasurya ke-46.
Kegiatan yang diperuntukkan tidak hanya bagi anggota menwa namun juga bagi masyarakat ini, berlangsung dengan sukses dan mengundang respon positif dari sejumlah pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Metode dialog interaktif yang dipergunakan oleh para narasumber dalam kegiatan ini, mampu menghidupkan suasana seminar dan membuat jalur komunikasi yang tercipta antara para narasumber dan peserta berlangsung dengan intensif bahkan tanpa beban.
Lan Fang tidak tampil sendiri, namun didampingi oleh narasumber Immarianis S.Pd M.Si., (biasa disapa "Uni Im" ), yaitu pengelola Taman Bacaan Anak Sholeh (TBAS) 'Fadhli' dan Perpustakaan Ummi Fadhilah yang berlokasi di Jl. Genteng Dasir No. 9, Surabaya. Peran Lan Fang yang mengulas proses kreatif dalam menghasilkan karya sastra diperkuat oleh peran Uni Im yang yang mengulas pengalamannya dalam mencurahkan tenaga dan pikiran untuk membangun sentra-sentra informasi mandiri bagi masyarakat marginal, berbentuk perpustakaan yang mengedepankan peran kaum ibu.
Kata kunci utama dalam materi seminar ini adalah memperkuat budaya baca tulis sebagai upaya pembinaan kewirausahaan dan penyediaan akses layanan pustaka bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Danmenwa Mahasurya yang diwakili oleh Wadanmenwa Mahasurya, Frans Limbong, S.T., M.A.P. mengulas secara rinci hubungan antara sastra dan pustaka dengan pertahanan negara, yang ternyata merupakan bagian dari upaya pembinaan pertahanan nir militer.
Lebih jauh dijelaskan bahwa Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan negara secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh lapis pertahanan militer, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
Sementara itu, Rektor Untag'45 Surabaya, Prof Dr drg Hj Ida Ayu Brahmasari, Dipl.DHE, MPA dalam sambutannya menyatakan kagum dan salut terhadap upaya Menwa Mahasurya menghadirkan forum pemberdayaan semacam ini dan menghendaki agar forum serupa dapat diperluas lagi, utamanya dalam mensosialisasikan pada masyarakat tentang "Pertahanan Nir Militer" dari segi aktualisasi dan implementasi di kegiatan yang nyata.
Senada dengan harapan tersebut, sejumlah remaja binaan Panti Rehabilitasi Sosial Anak Nakal dan Korban Napza (ANKN), Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, turut menyampaikan kepada panitia, agar kegiatan serupa juga dilakukan di panti mereka agar dapat bermanfaat bagi pengetahuan dan peluang wiraswasta menulis.
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
Selasa, 18 Mei 2010
Tahukah anda : Resimen Mahasurya ternyata masuk kategori Shio Naga dalam astrologi Cina.
Jika dilihat dari sistem astrologi Cina, maka Mahasurya yang berdiri pada tanggal 1 Juni 1964 masuk kategori Shio Naga.
Naga adalah salah satu shio terkuat dan paling beruntung dalam Zodiak atau astrologi Cina. Ini adalah shio yang suka memberi, cerdas dan keras kepala yang tahu apa yang mereka inginkan dan bagaimana meraih keinginan mereka. Naga memiliki beberapa sifat alami, karisma yang menarik yang memastikan mereka pasti dapat meyakinkan atau mempengaruhi pasangan dan juga sering menemukan mereka dalam pusat perhatian di segala situasi social. Bintang ini juga sangat diberkati; Naga biasanya dikenal sangat beruntung untuk masalah percintaan. Teman-teman Naga biasanaya sangat ingin mendengarkan apa yang ingin dibicarakan si Naga dan dalam memberikan nasihat atau pendapat, sang Naga lah yang dapat meraih perhatian.
Ego yang sangat tinggi dimiliki Shio Naga, namun shio ini dikenal dapat memberi motivasi bagi para pengikutnya. Menurut legenda Naga, adalah sifat alami mereka dilahirkan untuk memimpin jalan. Karena mereka beruntung, biasanya Naga memiliki kesempatan yang baik dalam meraih materi yang dapat mensejahterahkan sepanjang kehidupan mereka, meskipun bukan berarti hanya uang yang menjadi motivasi dari Shio ini. Kekuasaan adalah apa yang diinginkan Naga. Shio Naga biasanya dikenal cukup oportunis, selamanya mencari jalan untuk mendapatkan kekuasaan. Sesuai dengan sifatnya, Naga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menerima kondisi jika mereka berada dalam posisi yang dikalahkan.
Fungsi sebagai pemimpin adalah apa yang diinginkan sang naga. Mereka juga pejuang yang baik, tahu apa yang dibutuhkan untuk meraih tingkat tertinggi. Bersaing dengan Naga juga bukan ide yang baik ? monster ini dapat membakar! Pelajaran berharga untuk shio ini adalah kemampuan untuk menerima fleksibilitas, dan toleransi. Menjadi tinggi dan berkuasa dapat menginspirasikan orang lain, namun juga menjadikan Naga hidup berjuang penuh. Jika Naga dapat belajar untuk menyeimbangkan hidup mereka dengan memberikan penghargaan untuk setiap hal kecil, hidup mereka akan menjadi lebih berarti.
Pasangan yang paling cocok untuk Naga adalah Monyet atau Tikus
Kategori Penanggalan Tahun Naga
Feb.16,1904 to Feb.03,1905
Feb.03,1916 to Jan.22,1917
Jan.23,1928 to Feb.09,1929
Feb.08,1940 to Jan.26,1941
Jan.27,1952 to Feb.13,1953
Feb.13,1964 to Feb.01,1965
Jan.31,1976 to Feb.17,1977
Feb.17,1988 to Feb.05,1989
Sumber uraian shio naga dikutip dari situs Gemintang yang beralamat di
http://www.gemintang.com/ramalan-nasib-jodoh-masa-depan/shio-cina/karakteristik-shio-naga.htm
Tulisan ini bukan berbicara mengenai percaya atau tidak, melainkan hanya sekedar memperkenalkan wacana yang berasal dari perspektif lain untuk menambah wawasan pengetahuan kita semua. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia terkomposisi atas berbagai keragaman yang memiliki kesatuan pandang dan cita-cita terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semakin banyak kita mengenal budaya dari berbagai suku bangsa yang ada di Negara kita, mudah-mudahan itu dapat menjadi modal dasar kita bersama dalam memahami “keluarga kita sendiri”
Mari kita jadikan NKRI sebagai “sebaik-baik rumah kita”.
“Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
Label:
Astrologi Cina,
Resimen Mahasurya,
Shio Naga,
Tahukah anda
Sabtu, 15 Mei 2010
Apa hubungan Sastra dan Pustaka dengan Pertahanan Negara ? Dapatkan jawabannya dalam Bina Kreatifitas Sastra & Pustaka.
Kegiatan ini berupa seminar sehari dengan menghadirkan novelis Lan Fang serta pengelola Taman Bacaan Anak Sholeh (TBAS) 'Fadhli' dan Perpustakaan Ummi Fadhilah, Immarianis S.Pd M.Si. dilanjutkan dengan Kunjungan dan pemberian bantuan bagi Taman Bacaan Anak Sholeh (TBAS) 'Fadhli' dan Perpustakaan Ummi Fadhilah, Jl. Genteng Dasir No. 9, Surabaya
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali kreatifitas sastra dan pustaka dalam upaya pembinaan kewirausahaan dan penyediaan akses layanan pustaka bagi masyarakat Jatim.
Di samping para anggota Menwa dan Alumni Menwa di Jatim, kegiatan ini juga akan melibatkan para peserta dari sejumlah perwakilan organisasi intra universitas, sekolah, organisasi kepemudaan dan organisasi perempuan.
Adapun manfaat kegiatan ini adalah :
Tersampaikannya sejumlah informasi dan masukan yang bermanfaat tentang penggalian kreatifitas bidang sastra dan pustaka, baik untuk kewirausahaan maupun penyediaan akses layanan pustaka bagi masyarakat, melalui sejumlah narasumber yang berkompeten.
Terbentuknya pola pikir baru di setiap elemen fungsionaris Menwa dan Alumni Menwa serta masyarakat umum mengenai upaya membangun kesadaran bela negara dan memperkuat pertahanan negara melalui pendekatan kesejahteraan dan pertahanan itu sendiri.
Terbangunnya akses hubungan yang lebih luas di antara komponen pendukung pertahanan negara dalam menjalankan kemitraan strategis, utamanya bagi penyediaan layanan informasi yang bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat Jatim
Penerima manfaat yang diharapkan adalah :
Para pemuda, pelajar dan mahasiswa, yang secara hakiki merupakan generasi pelopor dan kreatif, di mana mereka ini seharusnya tidak asing dengan bidang sastra dan pustaka sebagai basis keilmuan dan pengetahuan untuk lebih diberdayakan secara optimal bagi kesejahteraan umum.
Kaum wanita, yang secara hakiki lebih memiliki kepekaan rasa dan ketajaman intuisional dalam menyikapi alur kehidupan, di mana mereka ini memiliki peran penting bagi pemelihara kestabilan dalam olah cipta, rasa dan karsa bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
Jumat, 14 Mei 2010
Pendekatan Kesejahteraan Melatarbelakangi Kegiatan HUT Mahasurya Ke-46
Bahwa dalam kehidupan negara, aspek pertahanan negara merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap segala ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri dan hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan tanggung jawab tentang hak dan kewajiban setiap warga negara dalam pembelaan negara serta dilaksanakan dengan sistem pertahanan rakyat semesta yang mendayagunakan segenap sumber daya nasional (Sumdanas) secara menyeluruh, terpadu dan terarah, adil dan merata.
Namun demikian, pada praktiknya dewasa ini, pembangunan dan pemberdayaan pertahanan negara telah berangsur-angsur mengalami degradasi dan kesenjangan yang luar biasa, utamanya dari segi kesepahaman antara pemerintah dan rakyat. Kegagalan pemerintah untuk memasukkan sejumlah rancangan undang-undang ( RUU ) bidang Pertahanan Negara pada Program Legislasi Nasional ( Prolegnas ) 2010 merupakan salah satu contoh nyata dari keadaan tersebut. Faktor terbesar dari kegagalan tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro adalah masih tingginya represi masyarakat terhadap bidang pertahanan negara, karena dianggap sebagai militerisme. Ini merupakan salah satu dampak negatif dari era reformasi yang sangat memprihatinkan.
Sejumlah hal penting memang perlu untuk didudukkan dan dibenahi kembali, utamanya menyangkut proses pemahaman dan pemberdayaan masyarakat terhadap penguatan dan pembangunan pertahanan negara, yang saat ini seolah-olah menjadi domain terpisah antara bidang garap pemerintah dan bidang garap rakyat. Belum lagi adanya degradasi moril yang cukup tinggi di lingkungan pemuda dan pelajar yang telah apatis terhadap nilai-nilai kebangsaan dan usaha pembelaan negara. Padahal generasi muda merupakan ujung tombak yang paling penting bagi pembangunan dan pemberdayaan bangsa di berbagai bidang.
Terkait dengan permasalahan tersebut, maka pada Peringatan HUT Mahasurya ke-46 ini, para anggota Resimen Mahasiswa ( Menwa ) Mahasurya beserta segenap anggota Alumni Menwa di Jawa Timur akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang lebih mengedepankan peran Menwa dan Alumni Menwa dalam tugas-tugas pemberdayaan masyarakat di bidang kesejahteraan serta merevitalisasi upaya-upaya pemasyarakatan bela negara dengan berbasis kesadaran dan kearifan sosial dari masyarakat itu sendiri.
Semua itu tidak terlepas dari kebijakan ”reformasi pertahanan negara” itu sendiri, yang telah menetapkan pola pendekatan pembangunan pertahanan negara saat ini, dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu pendekatan kesejahteraan dan pendekatan pertahanan itu sendiri.
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
Namun demikian, pada praktiknya dewasa ini, pembangunan dan pemberdayaan pertahanan negara telah berangsur-angsur mengalami degradasi dan kesenjangan yang luar biasa, utamanya dari segi kesepahaman antara pemerintah dan rakyat. Kegagalan pemerintah untuk memasukkan sejumlah rancangan undang-undang ( RUU ) bidang Pertahanan Negara pada Program Legislasi Nasional ( Prolegnas ) 2010 merupakan salah satu contoh nyata dari keadaan tersebut. Faktor terbesar dari kegagalan tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro adalah masih tingginya represi masyarakat terhadap bidang pertahanan negara, karena dianggap sebagai militerisme. Ini merupakan salah satu dampak negatif dari era reformasi yang sangat memprihatinkan.
Sejumlah hal penting memang perlu untuk didudukkan dan dibenahi kembali, utamanya menyangkut proses pemahaman dan pemberdayaan masyarakat terhadap penguatan dan pembangunan pertahanan negara, yang saat ini seolah-olah menjadi domain terpisah antara bidang garap pemerintah dan bidang garap rakyat. Belum lagi adanya degradasi moril yang cukup tinggi di lingkungan pemuda dan pelajar yang telah apatis terhadap nilai-nilai kebangsaan dan usaha pembelaan negara. Padahal generasi muda merupakan ujung tombak yang paling penting bagi pembangunan dan pemberdayaan bangsa di berbagai bidang.
Terkait dengan permasalahan tersebut, maka pada Peringatan HUT Mahasurya ke-46 ini, para anggota Resimen Mahasiswa ( Menwa ) Mahasurya beserta segenap anggota Alumni Menwa di Jawa Timur akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang lebih mengedepankan peran Menwa dan Alumni Menwa dalam tugas-tugas pemberdayaan masyarakat di bidang kesejahteraan serta merevitalisasi upaya-upaya pemasyarakatan bela negara dengan berbasis kesadaran dan kearifan sosial dari masyarakat itu sendiri.
Semua itu tidak terlepas dari kebijakan ”reformasi pertahanan negara” itu sendiri, yang telah menetapkan pola pendekatan pembangunan pertahanan negara saat ini, dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu pendekatan kesejahteraan dan pendekatan pertahanan itu sendiri.
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
SUKSESKAN MOMENTUM KITA !
WIDYA ÇASTRENA DHARMA SIDDHA
Rekan-rekan seperjuangan di manapun anda berada,
jangan ragu-ragu untuk berpartisipasi di peringatan HUT MAHASURYA ke-46.
Rekan-rekan seperjuangan di manapun anda berada,
jangan ragu-ragu untuk berpartisipasi di peringatan HUT MAHASURYA ke-46.
Beri dukungan sekuatnya moril dan materiil. Satukan tekad dan perbuatan. Terus perkuat wadah kejuangan kaum berilmu dalam "PEMBELAAN NEGARA" yang masih setia pada nilai-nilai nasional berdasar Pancasila.
Eksistensi Mahasurya sangat penting bagi eksistensi menwa lainnya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
LET THERE BE LIGHT !!!
Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi donatur dalam kegiatan ini. Kami sangat menghargai seberapa besarpun Bapak /Ibu/Saudara berkenan memberikan partisipasi dalam kegiatan ini dan itu sangat besar sekali nilainya bagi kami.
Lihat mekanisme donasi
Label:
HUT MAHASURYA,
Seruan Partisipasi
Langganan:
Postingan (Atom)